MODUL III REGISTER




Nonton dulu video ini sebelum baca postingan ini yah 😁 siapa tau kamu beruntung buat dapetin uang yang lagi dibagi-bagi gratis



Jangan lupa subscribe channel Dhoiku DISINI GRATISSS!!


Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto - Teknik Digital

I.         KONFIGURASI SISTEM
Dalam sistem digital, register pada umumnya digunakan untuk menyimpan data sementara untuk kemudian diproses atau diganti data yang baru. Register merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi. Dengan mempelajari bermacam-macam flip-flop, dapatlah dimengerti bahwa yang disebut register itu tidak lain adalah alat untuk menyimpan data yang berupa satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Hal itu dimaksudkan, bahwa register yang paling sederhana hanya terdiri dari satu flip-flop saja, yang berarti hanya dapat menyimpan data yang terdiri dari satu bit bilangan biner saja yaitu “0” atau “1”..
Ada dua cara untuk menyimpan dan mengambil data dari suatu register yaitu cara parallel dan cara serial. Cara paralel berarti data yang  terdiri dari beberapa bit dimasukkan ataupun dikeluarkan dari suatu register secara serempak, sedangkan serial berarti bit demi bit dari data yang dimasukkan ataupun dikeluarkan secara beruntun/berderetan. Sehingga berdasarkan operasi ini, register dibedaka menjadi 4 macam yaitu:[3]
a.    Register Paralel In – Paralel Out (PIPO)
b.    Register Serial In – Paralel Out (SIPO)
c.    Register Serial In – Serial Out (SISO)
d.   Register Paralel In – Serial Out (PISO)
Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi ( 5 sampai 10 kali lebih cepat dari main memory ), dan digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementara data dan instruksi lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di dalam memori utama. atau Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.
Fungsi register:
1.    User Visibel Register
Register ini memungkinkan pemrograman bahasa mesin dan bahasa assembler meminimalkan refrensi main memory dengan cara mengoptimasi penggunaan register.
2.    Control dan Status Register
Register ini digunakan oleh unit control untuk mengontrol operasi cpu dan oleh program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program.
Jenis register diantaranya:
1.    Paralel Input Serial Output (PISO)      
PISO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran berurutan.
IC pembentuk : 74LS74,74LS76
Cara kerja :
Mula-mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh. Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1.
2.    Serial Input Paralel Output (SIPO)
SIPO adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran serentak.
IC pembentuk : 74LS164
Cara kerja :
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-flop.
Register terdiri dari beberapa gerbang atau flip-flop yang saling berhubungan disusun dalam sebuah rangkaian. Register dibuat dengan tujuan tertentu. Terdapat dua jenis rangkaian yaitu rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial.[2]
Tabel 4.1 : Komponen Register[1]
Tipe
Komponen
Fungsi
Kombinasi
Gerbang Word
Multiplexer
Dekoder & Enkoder
Array yang dapat diprogram
Elemen Aritmatika
(Penjumlahan, ALU)
Operasi Boolean
Perurutan data
Pemeriksaan kode & konversi
Fungsi umum
Operasi Numerik
Sekuensial
Register Pararel
Register Geser

Pencacah
Penyimpan informasi
Penyimpan informasi
Konversi serial-pararel
Kontrol / penghasil sinyal pewaktu







II         HASIL DATA
Tabel 1.Register PISO (Pararel Input – Serial Ootput)
Klok
INPUT PARAREL
OUTPUT REGISTER

E5
E4
E3
E2
E1
O5
O4
O3
O2
O1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
2
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
3
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
4
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
5
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
2
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
3
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
4
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
5
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0

Tabel 2.Register SIPO (Serial Input – Pararel Ootput)
Klok
Input Serial
OE
OUTPUT FLIP-FLOP
OUTPUT REGISTER

Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
O5
O4
O3
O2
O1
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
3
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
5
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
-
-
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
5
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
-
-
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1

  



III   ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum modul III ini kami diperkenalkan dengan yang namanya register. Register merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi kemudian diproses atau diganti dengan data yang baru. Dengan mempelajari berbagai macam filp-flop dari modul ini, dapat disimpulkan bahwa register adalah alat untuk menyimpan data yang berupa satu atau beberapa filp-flop yang digabungkan menjadi satu. Hal ini dimaksudkan bahwa regiter sederhana hanya terdiri dari satu bit bilangan biner saja yaitu 0 atau 1.
Ada dua cara untuk menyimpan dan mengambil data dari suatu register yaitu cara parallel dan cara serial. Cara paralel yang berarti data yang  terdiri dari beberapa bit yang dimasukan ataupun dikeluarkan dari suatu register secara serempak, sedangkan serial berarti bit demi bit dari data yang dimasukkan ataupun dikeluarkan secara beruntun/berderetan.
Berdasarkan operasinya, kita dapat mengelompokkan register menjad 4 bagian yaitu, Register Paralel In - Paralel Out ( PIPO ), Register Serial In - Paralel Out ( SIPO ), Register Serial In -  Serial Out ( SISO ), Register Paralel In - Serial Out ( PISO )
Tetapi yang dipelajari pada praktikum modul III ini hanya mempelajari tentang Register Paralel In - Serial Out ( PISO ) dan Register Serial In - Paralel Out ( SIPO ) saja.
PISO merupakan register geser dengan masukan yang serentak keluaran berurutan. Cara kerjanya yaitu pertama-tama jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan masuk set dan reset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh. Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1.
Pada praktikum modul III ini, pertama kita akan melakukan pengisian pada tabel register PISO dengan petunjuk pada register ini sinyal clock T berfungsi untuk menggeser data keluaran serial. Dengan kondisi awal sinyal control R=1, dan S=1. Kita memasukkan data parallel pada E1-E5, kemudian kita atur S=0.
Kemudian kita mulai membuat rangkaian untuk register PISO ini, dengan teliti karena memakai banyak kabel dan gerbang
Setelah itu kita lakukan pengecekan rangakaian. Pada register PISO saat klok 0 maka hasil keluarannya 10001. Klok 1 keluarannya 01000. Klok 2 keluarannya 00100. Klok 3 keluarannya 00010. Klok 4 keluarannya 00001. Klok 5 keluarannya 0 semua atau mati
Pada klok 0 kembali dengan input 10011 outputnya 11001. Klok 1 outputnya 01100. Klok 2 outputnya 00110. Klok 3 outputnya 00011. Klok 4 outputnya 00001. Klok 5 outputnya 0 semua atau mati 
SIPO adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran serentakCara kerjanya yaitu masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-flop.
Register SIPO memiliki petunjuk sinyal klok T berfungsi untuk menggeser data masukan serial. Kemudian atur kondisi awal sinyal control R=1 dan OE=1 kemudian kita masukkan data serial pada SE sesuai pada tabel hasil percobaan yang disinkronkan dengan tombol T (tombol ditekan setelah penyetingan data pada SE)
Pada SISO ketika klok 0 maka keluaran bernilai 00000.Ketika klok 1 maka keluaran bernilai 10000.Ketika klok 2 keluaran bernilai 01000.Keluaran selalu berpola sama sampai dengan klok ke 4 selama OE nya bernilai 0. Pada saat klok 5 outputnya 10101
Kemudian kembali ke awal yaitu tanpa klok dan tanpa input serial dengan OE bernilai 1 maka outputnya 10101
Dan mulai lagi dari klok 0, selama OE nya bernilai 0 maka output registernya akan 0 semua atau mati begitu seterusnya.



IV   KESIMPULAN DAN SARAN
A)      KESIMPULAN
1)  Register pada umumnya digunakan untuk menyimpan data sementara untuk kemudian diproses atau diganti data yang baru
2)   Register terbagi menjadi 4 bagian yaitu SISO, PISO, PIPO, SIPO
3)   Ada dua cara untuk menyimpan dan mengambil data dari suatu register yaitu cara paralel dan cara serial.
B)       SARAN
1)   Gunakan ketilitian untuk melakukan praktikum modul III ini.
2)   Telitilah dalam membuat rangkaian karena pada rangkaian register menggunakan banyak kabel.
3)  Apabila ada yang tidak diketahui, tanyakanlah hal yang tidak diketahui  tersebut kepada dosen atau asisten praktikum.


 atau anda juga bisa mendownloadnya dengan klik disini





Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment